## Poirier Gantung Sarung Tangan: Kritik Pedas Warnai Akhir Karier Gemilang**SALT LAKE CITY, UT** – Tirai resmi ditutup bagi karier gemilang Dustin “The Diamond” Poirier di UFC.
Pada malam penuh emosi di UFC 318, Poirier harus mengakui keunggulan Max “Blessed” Holloway melalui keputusan bulat juri.
Meski menerima kekalahan dan mantap dengan keputusannya untuk pensiun, Poirier tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap penilaian juri.
Pertarungan melawan Holloway memang menjadi penutup yang epik.
Kedua petarung veteran ini menyajikan pertunjukan brutal selama lima ronde penuh.
Hantaman demi hantaman dilancarkan, teknik grappling dipertontonkan, dan semangat juang keduanya tak perlu diragukan lagi.
Holloway, dengan gaya bertarung agresifnya yang khas, berhasil mendominasi sebagian besar pertarungan, terutama di ronde-ronde awal.
Namun, Poirier, dengan pengalaman dan ketenangannya, mampu memberikan perlawanan sengit, bahkan beberapa kali nyaris mengakhiri pertarungan dengan pukulan kerasnya yang terkenal.
Meskipun mengakui keunggulan Holloway, Poirier mempertanyakan validitas penilaian juri.
“Saya tidak mengerti bagaimana mereka bisa memberikan skor seperti itu,” ujarnya dalam konferensi pers pasca-pertarungan.
“Saya merasa saya memenangkan beberapa ronde.
Tetapi, ya sudahlah, ini sudah terjadi.
”Komentar Poirier ini bukanlah sekadar keluhan seorang petarung yang kalah.
Ini adalah refleksi atas sistem penilaian yang kerap menjadi kontroversi di dunia MMA.
Seringkali, penilaian juri terasa subjektif dan kurang transparan, meninggalkan rasa frustrasi bagi para petarung dan penggemar.
Statistik pertarungan menunjukkan bahwa Holloway berhasil melancarkan lebih banyak pukulan signifikan (184 berbanding 112), namun Poirier memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi (57% berbanding 46%).
Selain itu, Poirier juga sukses melakukan takedown (2 berbanding 0), menunjukkan bahwa ia memiliki momen-momen dominasi di pertarungan.
Namun, pada akhirnya, penilaian juri mutlak.
Tiga juri memberikan skor 49-46, 50-45, dan 49-46 untuk kemenangan Holloway.
Skor ini menunjukkan bahwa para juri melihat Holloway sebagai pemenang di sebagian besar ronde, meskipun Poirier memberikan perlawanan yang gigih.
Kekalahan ini memang menyakitkan, namun tidak mengurangi sedikitpun warisan yang telah dibangun oleh Dustin Poirier.
Dengan rekor 30-9 (1 NC), Poirier akan selalu dikenang sebagai salah satu petarung paling menarik dan bersemangat yang pernah menghiasi Octagon.
Ia telah bertarung melawan yang terbaik dari yang terbaik, meraih kemenangan atas nama-nama besar seperti Conor McGregor, Justin Gaethje, dan Michael Chandler.
Lebih dari sekadar seorang petarung, Poirier juga dikenal karena kedermawanannya.
Melalui Good Fight Foundation, ia telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat, membantu mereka yang membutuhkan dan menginspirasi banyak orang.
Pensiunnya Poirier meninggalkan lubang besar di divisi lightweight UFC.
Namun, para penggemar akan selalu mengingatnya sebagai seorang petarung yang berani, berintegritas, dan memiliki jiwa pejuang sejati.
Terima kasih, Dustin, atas semua pertarungan dan inspirasi yang telah kau berikan.
Selamat menikmati masa pensiun!