## Mimpi Buruk di Rumah Sendiri: Kebangkitan Bagnaia Telah Usai?
Mimpi indah di Aragon seolah hanya fatamorgana di tengah gurun pasir yang luas.
Harapan akan kebangkitan Francesco “Pecco” Bagnaia di musim MotoGP 2025 kembali pupus, kali ini di depan pendukung setianya sendiri di Mugello.
Penampilan mengecewakan di Grand Prix Italia, yang notabene adalah balapan kandangnya, sekali lagi memunculkan pertanyaan besar: Apakah kebangkitan Bagnaia sudah usai sebelum benar-benar dimulai?
Kemenangan di Aragon memang sempat membangkitkan optimisme.
Kita melihat kembali Bagnaia yang kita kenal: agresif, kalkulatif, dan mampu memaksimalkan potensi Desmosedici GP25.
Namun, Mugello menjadi pukulan telak.
Start yang buruk, kurangnya kecepatan, dan kesulitan menyalip menjadi gambaran jelas dari performa yang jauh dari harapan.
Statistik berbicara lantang.
Setelah meraih pole position di Mugello tahun lalu dan memenangkan balapan, Bagnaia hanya mampu meraih kualifikasi di posisi ke-8 dan finis di posisi ke-6, terpaut jauh dari pemenang balapan.
Lebih dari sekedar angka, yang mengkhawatirkan adalah kurangnya determinasi dan kepercayaan diri yang biasanya terpancar dari seorang juara dunia.
Analis menduga beberapa faktor menjadi penyebabnya.
Tekanan mental untuk tampil baik di depan publik sendiri mungkin menjadi beban tersendiri bagi Bagnaia.
Pengembangan motor yang tidak sesuai dengan gaya balapnya juga bisa menjadi faktor penting.
Namun, terlepas dari penyebabnya, fakta tetaplah fakta: Bagnaia belum mampu menunjukkan konsistensi yang dibutuhkan untuk bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
Dari sudut pandang pribadi, saya melihat adanya keraguan dalam diri Bagnaia.
Dia terlihat kurang agresif saat menyalip, dan seringkali mengambil jalur yang aman, menunjukkan kurangnya kepercayaan pada motor dan dirinya sendiri.
Ini adalah perubahan drastis dari Bagnaia yang kita lihat tahun lalu, yang selalu berani mengambil risiko untuk meraih kemenangan.
Tentu saja, musim masih panjang.
Masih ada balapan yang tersisa, dan Bagnaia memiliki potensi untuk kembali bangkit.
Namun, dengan performa yang tidak konsisten dan tekanan yang semakin besar, tantangan yang dihadapinya semakin berat.
Harapan akan kebangkitan Bagnaia di musim MotoGP 2025 memang belum sepenuhnya padam.
Namun, penampilan mengecewakan di Mugello menjadi peringatan keras.
Jika ia tidak mampu menemukan kembali performa terbaiknya dengan cepat, mimpi buruk ini bisa saja berlanjut hingga akhir musim.
Dan itu akan menjadi kerugian besar bagi Ducati dan penggemar MotoGP di seluruh dunia.