📰
🏀
🏆
📊
🎯
🔥
📈
🎪

Kolom | Trump Membayangi Piala Dunia 2026

👤 Penulis: Jadwal Bola Live 📅 Waktu Terbit: 2025-07-17 📂 Kategori: news
Kolom | Trump Membayangi Piala Dunia 2026

## Bayangan Panjang Trump di Piala Dunia 2026: “Trumpifikasi” Sepak Bola dan Kekhawatiran Hak AsasiPiala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, seharusnya menjadi perayaan sepak bola global, ajang persatuan lintas budaya, dan momen kebanggaan bagi negara-negara tuan rumah.

Namun, di balik gemerlap stadion megah dan euforia para penggemar, bayangan panjang Donald Trump semakin terasa, menghantui turnamen akbar ini.

Kekhawatiran akan “Trumpifikasi” sepak bola, istilah yang kini sering dilontarkan oleh para komentator olahraga, semakin menguat.

Bukan hanya soal politik, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai yang selama ini dijunjung tinggi dalam olahraga, seperti inklusivitas, toleransi, dan persatuan, terancam luntur di bawah pengaruh kebijakan dan retorika yang kontroversial.

Salah satu isu utama yang mencuat adalah perlakuan terhadap para penggemar internasional.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai kemungkinan diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap pengunjung dari negara-negara mayoritas Muslim atau negara-negara yang dianggap “tidak sejalan” dengan Amerika Serikat.

Kebijakan imigrasi yang ketat dan retorika anti-imigran yang sering dilontarkan Trump selama masa jabatannya, meskipun ia tidak lagi menjabat, masih membekas dan menimbulkan ketakutan.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat ini bukan hanya sebagai isu politik, tetapi juga sebagai ancaman nyata bagi semangat sportivitas dan persatuan yang seharusnya menjadi inti dari Piala Dunia.

Bayangkan seorang penggemar sepak bola dari Iran, yang bersemangat untuk mendukung tim negaranya, merasa takut dan tidak aman untuk datang ke Amerika Serikat hanya karena latar belakangnya.

Ini bukan hanya tragedi individu, tetapi juga pukulan telak bagi kredibilitas dan integritas Piala Dunia sebagai ajang global.

Selain itu, kekhawatiran juga muncul terkait potensi penggunaan turnamen ini sebagai panggung politik.

Trump, yang dikenal dengan kemampuannya memanfaatkan momen publik untuk keuntungan politiknya, bisa saja mencoba untuk mempolitisasi Piala Dunia 2026.

Hal ini dapat merusak citra turnamen dan mengalihkan perhatian dari sepak bola itu sendiri.

Tentu saja, masih ada waktu bagi pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Joe Biden, untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi kekhawatiran ini.

Memastikan keamanan dan perlakuan yang adil bagi semua penggemar, tanpa memandang latar belakang mereka, adalah kunci utama.

Selain itu, penting untuk menjaga agar Piala Dunia tetap menjadi ajang olahraga, bukan panggung politik.

Piala Dunia 2026 memiliki potensi untuk menjadi momen bersejarah bagi sepak bola dan bagi negara-negara tuan rumah.

Namun, agar potensi ini dapat terwujud, bayangan panjang Trump harus diatasi.

Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua, sebagai penggemar sepak bola dan sebagai warga dunia, untuk memastikan bahwa nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan persatuan tetap menjadi landasan dari turnamen akbar ini.

Jika tidak, Piala Dunia 2026 berisiko menjadi simbol perpecahan, bukan perayaan persatuan.