## Kontrak Mandek Shemar Stewart: Apakah Bengals Melakukan Kesalahan Besar di Offseason 2025?
Rabu ini, seluruh 32 tim NFL akan membuka kamp pelatihan untuk para veteran mereka.
Namun, ada satu nama yang masih absen: Shemar Stewart, *defensive lineman* pilihan putaran pertama Cincinnati Bengals, masih belum menandatangani kontraknya.
Di tengah hiruk pikuk persiapan musim baru, absennya Stewart menjadi ganjalan yang mencolok, dan memunculkan pertanyaan: apakah Bengals melakukan kesalahan besar yang berpotensi merugikan mereka di masa depan?
Stewart, yang digadang-gadang sebagai salah satu talenta terbaik di posisinya dalam *draft* 2025, seharusnya menjadi bagian integral dari lini pertahanan Bengals yang berusaha untuk kembali mendominasi.
Kemampuan *pass-rushing* nya yang eksplosif dan kekuatannya dalam menahan *run* diharapkan dapat memberikan dampak instan.
Namun, negosiasi kontrak yang alot telah menghentikan perkembangannya dan menempatkan masa depannya di Bengals dalam ketidakpastian.
Meskipun detail spesifik dari perselisihan kontrak tidak dipublikasikan secara luas, biasanya masalah seperti ini berpusat pada struktur pembayaran, jaminan, atau bahkan klausul-klausul bonus dan insentif.
Dalam kasus Stewart, spekulasi beredar bahwa agennya menuntut jaminan yang lebih tinggi daripada yang bersedia diberikan oleh Bengals, mengingat rekam jejak rookies yang gagal memenuhi ekspektasi di masa lalu.
Namun, menahan Stewart lebih lama lagi berpotensi menjadi bumerang bagi Bengals.
Setiap hari yang dilewatkan di luar lapangan berarti Stewart kehilangan waktu yang berharga untuk beradaptasi dengan sistem pertahanan tim, membangun *chemistry* dengan rekan-rekan setimnya, dan mengembangkan keterampilannya di bawah bimbingan pelatih NFL.
Dalam liga yang semakin kompetitif, di mana setiap margin kecil dapat membuat perbedaan antara kemenangan dan kekalahan, kehilangan *training camp* bisa menjadi pukulan telak bagi perkembangan seorang pemain muda.
Apakah Bengals terlalu kaku dalam negosiasi ini?
Mungkin saja.
Namun, mereka juga harus melindungi diri mereka sendiri dari risiko pemain yang gagal memberikan *return on investment* yang diharapkan.
Meskipun demikian, menahan Stewart terlalu lama bisa menjadi lebih mahal dalam jangka panjang.
Dari sudut pandang pribadi saya, Bengals perlu menemukan jalan tengah.
Mereka harus bersikap fleksibel dalam negosiasi, tetapi juga tetap berpegang pada prinsip-prinsip keuangan mereka.
Menemukan solusi yang adil bagi kedua belah pihak akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa Stewart akhirnya dapat memberikan kontribusi maksimal bagi tim.
Kontrak mandek Shemar Stewart adalah pengingat bahwa bahkan di level profesional, bisnis dan olahraga sering kali bertubrukan.
Bagaimana Bengals menangani situasi ini akan menjadi indikator penting dari kemampuan mereka untuk mengelola talenta muda dan membangun tim yang berkelanjutan.
Jika mereka gagal mencapai kesepakatan dan Stewart terus absen, ini bisa menjadi salah satu kesalahan terbesar yang akan menghantui mereka di sepanjang *offseason* 2025.
Hanya waktu yang akan menjawab apakah Bengals akan belajar dari kesalahan ini, atau membiarkan talenta luar biasa ini terbuang sia-sia.